kliksoppeng.com – Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha menilai pemblokiran fitur media sosial seperti WhatsApp, Facebook dan Instagram untuk mencegah beredarnya hoax belum sepenuhnya efektif, karena masyarakat mulai memakai virtual private network(VPN).
Kita patut menunggu seberapa besar efektifnya pembatasan di Tanah Air. Upaya menghambat konten provokasi memang harus dimulai dari media penyebarannya,” kata dosen Etnografi Dunia Maya pada Program Studi S-2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini kepada Antara, Kamis, 23 Mei 2019.
Menurut Pratama, di Sri Langka pada tahun lalu juga diterapkan pemblokiran ke medsos karena ada kerusuhan. “Namun, trafik ke media sosial di sana hanya turun 50 persen setelah diblokir karena netizen Sri Langka berbondong memakai VPN,” katanya.
Pratama juga mengatakan, pembatasan ini sebaiknya tidak berlangsung lama karena banyak pedagang berbasis daring (online) sangat mengandalkan WA, FB, dan IG.
tidak bisa dilihat oleh para netizen, jelas banyak yang akan merugi,” kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (Communication and Information System Security Research Center/CISSReC) ini