Soppenginfo – Mereka melampaui target dengan membawa pulang 4 medali emas, 8 perak, dan 2 perunggu.
Dikutip dari Tribunnews.com Raihan tersebut melampaui target yang diusung Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do (FORKI) yang mengusung 3 medali emas di pesta olahraga dua tahunan terakbar kawasan Asia Tenggara. Lebih membanggakan lagi, semua nomor yang diikuti pulang dengan kalung medali.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB FORKI Raja Sapta Ervian bersyukur dan bangga atas torehan prestasi karateka-karateka nasional di SEA Games 2021.
Ia bersyukur karena mereka mampu melebihi target medali emas dan menjawab tantangan target yang diberikan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Performa anak-anak superior, mereka melebihi target. Sebenarnya Indonesia bisa dapat lebih (medali emas), namun banyak faktor-faktor yang tak bisa dijelaskan di sini dapat memengaruhinya,” kata Raja Sapta Ervian.
“Alhamdulillah kami melebihi dari target. Artinya dari 15 nomor yang dipertandingkan, kami berhasil menjadi 12 finalis. Intinya semua (atlet) mendapatkan medali,” tambahnya.
Emas terakhir dari cabang olahraga karate dipersembahkan trio kata putra Albiadi (Gojukai Soppeng)/Andy Tomy Aditya Mardana/Andi Dasril Dwi Dharmawan pada Jumat (20/05/22). Mereka tampil memukau menampilkan gerakan kata dan bunkai di hadapan tujuh juri selama kurang lebih lima menit. Hasilnya, Indonesia di urutan teratas dengan total 25,08 poin.
Keping emas tersebut menyempurnakan Ahmad Zigi Zaresta Yuda dari nomor individu kata putra. Tren positif emas Ahmad Zigi diikuti oleh Ari Saputra melalui nomor kumite 60kg putra, serta Cok Istri Agung S yang mendapat medali emas melalui nomor kumite 55 kg putri.
Raja Sapta Ervian mengatakan, pencapaian bagus ini merupakan buah proses pembinaan dan program yang baik dari PB FORKI. Hal tersebut, katanya, akan dilanjutkan karena PB FORKI menyasar panggung yang lebih besar, tingkat kontinental Asia hingga Dunia.
“Dalam waktu dekat, anak-anak akan mengikuti Kejuaraan Asia pada akhir tahun ini, Jadi levelnya setingkat Asian Games,” terang Raja Sapta Ervian.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB FORKI Djafar Djantang menjelaskan secara detail proses pembinaan yang telah dilakukan karate. Sejak awal 2021, PB FORKI mulai menerapkan program intensif yang melibatkan tenaga ahli di bidang strength & conditioning, recovery, serta program tryout dan sparing.
“Ini pembinaan by design karena prestasi Pembinaan yang kami lakukan mengacu kepada kalender internasional, baik single maupun multi-event internasional,” kata Djafar.
Khusus tahun ini, dikatakan Djafar, PB FORKI melakukan tryout di Kejuaraan Karate SEAKF ke-9 di Kamboja, Maret lalu. Hasilnya, mereka sukses membawa pulang lima medali emas.
Sepulang dari Kamboja, PB FORKI juga mendatangkan sparing patner dari Australia dan peraih perunggu Olimpiade 2020 Tokyo asal Kazakhstan, yaitu Darkhan Assadilov serta Sofya Berultseva. Tak tanggung-tanggung, PB FORKI juga mendatangkan pelatih berpaspor Prancis Tareq Abdesselem.
“Ini membawa perubahan signifikan bagi atlet-atlet kita, baik secara teknik dan mental bertanding hingga akhirnya kita bisa lihat bersama prestasi atlet-atlet kita di SEA Games bisa melebihi target yang ditetapkan,” ujar Djafar.
Sementara itu, Manajer Tim Karate Indonesia Yusran Arief menjelaskan tantangan terbesar karate di SEA Games adalah lokasi pertandingan yang jauh. Karate dipertandingkan di Provinsi Ninh Binh yang berjarak 2 jam dari kota Hanoi.
Anak-anak memiliki semangat juang yang tinggi dari sebelum berangkat ke Jakarta. Jadi meskipun lokasi kita jauh dari mana pun, prinsipnya mereka telah membuktikan dan sumpah karate yang diucapkan setiap kali berlatih karena itu adalah kunci dasar dari pembinaan karate,” kata Yusran.
Diketahui sebelumnya Albiadi juga pernah menyumbangkan medali emas di kejuaran Karate Gojukai Asia Pasifik Cebu pada 29 September 2019 lalu.