Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa perbankan syariah terus mengalami pertumbuhan yang konsisten. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyoroti tren pangsa pasar perbankan syariah yang terus meningkat dan kini berada di atas 7 persen dari total industri perbankan nasional.
Meskipun demikian, Widyasari Dewi menekankan bahwa minat nasabah terhadap pembiayaan produktif dalam perbankan syariah dan tingkat literasi digital masih perlu ditingkatkan. Menurutnya, peningkatan minat nasabah terhadap produk pembiayaan produktif perbankan syariah dan penguasaan literasi digital adalah kunci untuk mewujudkan transformasi digital dalam inklusi keuangan syariah.
Widyasari Dewi, yang akrab disapa Kiki, juga menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan keuangan syariah. Oleh karena itu, ia memandang bahwa penguatan literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah harus menjadi agenda bersama yang mengedepankan kolaborasi antara semua pihak. Ini dianggap sebagai faktor utama dalam mengembangkan sektor ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia serta di tingkat global.
OJK telah mengidentifikasi berbagai program strategis untuk mencapai tujuan ini, termasuk penguatan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan syariah, akselerasi program edukasi keuangan syariah, serta kolaborasi dalam aliansi literasi keuangan syariah dengan kementerian dan lembaga terkait. Dengan langkah-langkah ini, OJK berharap dapat mendorong peningkatan minat dan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan produktif berbasis syariah.
