Pemerintah Kabupaten Soppeng, melalui Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan, memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang memiliki kampus di Ompo, Soppeng. Kerja sama ini dilaksanakan dalam program kedaireka dengan dukungan dana padanan dari Kemendikbudristek RI.
Program ini mencakup dua kegiatan utama: pertama, pemanfaatan maggot sebagai pakan ikan pada kolam terpal yang dilaksanakan oleh Program Studi Aquakultur Perikanan; kedua, pengolahan ikan sapu-sapu menjadi abon dan pakan ternak melalui Program Studi Agribisnis Peternakan.
Pelatihan tentang pemanfaatan maggot diadakan untuk 30 pelaku usaha perikanan, khususnya pemilik budidaya ikan di kolam terpal, yang berlangsung di Aula Perkebunan Kecamatan Lalabata pada tanggal 31 Agustus hingga 1 September 2024. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi atas tingginya harga pakan pabrikan, mengingat maggot memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) karena sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pakan maggot. Acara ini juga dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi dan Perdagangan, serta Camat Lalabata.
Sementara itu, pelatihan pemanfaatan ikan sapu-sapu menjadi abon dan pakan ternak berlangsung di UPT Salomate, Kecamatan Marioriawa, dengan partisipasi 30 ibu rumah tangga pada tanggal yang sama. Ikan sapu-sapu kini menjadi masalah bagi nelayan, karena selain merusak jala, ikan ini juga mengganggu ekosistem dengan memakan telur dan larva ikan endemik.
Dengan menjadikan ikan sapu-sapu bernilai ekonomi, diharapkan nelayan tidak lagi melepaskan ikan tersebut, melainkan membawanya ke daratan untuk diolah. Daging ikan sapu-sapu dapat diubah menjadi abon dan sisanya digunakan sebagai pakan ternak, seperti ayam dan itik. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan gizi keluarga.
Narasumber: IR. Erman Asnawi, M.Si., Kadis DPKHP Soppeng.
