SoppengInfo – Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1440 H / 2018 M yang di laksanakan oleh pemprov Sulsel bekerjasama dengan Pemda Soppeng dilapangan gasis Watansoppeng, Kamis (22/11/2018).
Mengawali acara lantunan Ayat Suci Al – Quran yang di bawakan Oleh Jumain, S.Pdi.
Sambutan Bupati Soppeng H A Kaswadi Razak Mengatakan sangat bangga karena mempercayakan dan di pilihnya soppeng menjadi tuan rumah peringatan maulid akbar ini, apalagi semenjak bapak gubernur di lantik baru pertama kali datang kesoppeng.
“Peringatan maulid ini perlu kita syukuri karena soppeng memperlihatkan Yassisoppengi di sepanjang jalan nampak pohon telur yang di hias bukan hanya masyarakat muslim akan tetapi masyarakat non muslim pun ikut berpatisipasi dalam peringatan maulid ini,” Ungkapnya.
Perlu kami laporkan kepada bapak gubernur bahwa ada beberapa program keaagaman yang kami laksanakan yaitu bupati menyapa, magrib mengaji, subuh berjamaah, kegaiatan keaagamaan yang kita gilir ke kecamatan setiap tahunnya.
Sambutan Gubernur Provinsi Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan terima kasih kepada bupati soppeng berserta jajaran dan masyarakat atas kesediaannya menjadi tuan rumah, melalui kegiatan ini saya juga pulang kampung bersama istri.
Melihat perubahan yang begitu pesat di kab.soppeng ini tentu saya sebagai gubernur melihat selogan yassisopengi begitu nyata, mari kita orang soppeng kembali membangun soppeng.
Insya allah jalan poros sidrap sampai di kota soppeng akan di kerjakaan, saya sudah menelpon Kadis PU untuk memperlihatkan PR untuk saya.
Sektor pariwisata soppeng memiliki air panas lejja yang tak di miliki wilayah lain, kwalitas air panas lejja memiliki belerang terbaik dunia, mari kita expose dan mempromosikan agar orang lain mau ke soppeng.
Kami pemprov sulsel mendukung rumah sakit soppeng menjadi rumah sakit regional, masyarakat harus mendapatkan pelayanan terbaik.
Dalam kesempatan ini Gubernur Provinsi Sulsel menyerahkan Bantuan Sebanyak 2 Milliyar Rupiah untuk penbangunan rumah sakit cabbenge dan 500 juta rupiah dalam rangka penanganan pengungsi palu, donggala dan sigi sulawesi tengah.